Minggu, 21 Juni 2015

KARANGAN ILMIAH KUANTITATIF
Ada dua macam metodologi penelitian ilmiah, yaitu metodologi penelitian kualitatif dan metodologi penelitian kuantitatif . Yang membedakan antara metodologi penelitian kualitatif dengan kuantitatif ialah data-datanya, juga desain penelitian dan tujuan penelitiannya.
Sebuah penelitian tak akan berjalan tanpa adanya metodologi. Metodologi penelitian ialah ilmu nan membicarakan tentang cara-cara dalam melakukan penelitian, sedangkan metode penelitian ialah cara-cara nan harus ditempuh dalam melakukan penelitian nan meliputi prosedur-prosedur dan kaidah-kaidah nan mesti dicukupi ketika seseorang akan melakukan penelitian.


Metodologi Penelitian
Metodologi Penelitian ini wajib ditentukan terlebih dahulu sebelum melangkah buat melakukan penelitian. Karena metodologi inilah nan akan memandu peneliti atau ilmuwan dalam melakukan pekerjaaan penelitian mulai dari awal sampai selesainya sebuah penelitian, sehingga penelitian nan dilakukan masuk dalam kategori penelitian nan ilmiah.
Bila penelitian mengabaikan metodologi ini, itu sama artinya bahwa penelitian tersebut tanpa adanya prosedur-prosedur ilmiah dan verifikasi ilmiah nan dapat dipertanggungjawabkan. Atau mungkin tujuan penelitian itu hanya dilatarbelakangi faktor kepentingan pribadi atau golongan saja.
Banyak contoh penelitian nan bersifat tendensius tanpa mengikuti metodologi nan ilmiah, misalnya pernah ada penelitian terhadap keluarga Cikeas sehingga muncul Gurita Cikeas. Bukti-bukti ilmiah nan diangkat ternyata dipandang banyak ahli tak mencerminkan konduite ilmiah, sehingga menimbulkan gejolak di tengah-tengah masyarakat.
Namun, sayangnya belum ada nan mau menguji secara ilmiah seperti halnya nan dilakukan oleh Mahkamah Konstitusi terhadap adanya tuduhan suap di Mahkamah Agung. Mahfud MD sangat bijaksana, beliau tak menepis tuduhan itu, tetapi sang penuduh justru diberi kesempatan buat membuktikan secara ilmiah dan difasilitasi oleh Mahkamah Agung. Ini suatu sikap ilmiah nan wajib ditiru. Berikut ini ialah langkah-langkah dalam metodologi penelitian.
Pengidentifikasian Masalah. Pengidentifikasian masalah ini ada dalam pendahuluan nan berisi mengenai identifikasi masalah, masalah apa nan menjadi ketertarikan buat dilakukan sebuah penelitian. Dapat diambil dari kesenjangan nan ada di lapangan. Kesenjangan ini ukurannya ialah adanya kondisi konkret dibanding dengan tolok ukur nan ada.
Perumusan Masalah. Pertanyaan nan dapat dipakai yaitu masalah apa nan menarik, apakah masalah itu dapat relevan dengan kemampuan si peneliti, kegunaan penelitian, adakah penelitian menghasilkan sesuatu nan baru.
Pendekatan Penelitian. Pendekatan nan dipakai mesti sinkron dengan masalah nan akan diteliti.
Penelitian ialah kegiatan penyelidikan nan dilakukan sinkron metode ilmiah nan sistematis buat menemukan informasi ilmiah, membuktikan kebenaran atau ketidakbenaran hipotesis sehingga merumuskan teori baru.
Sementara pengembangan ialah kegiatan guru atau anak didik dalam rangka pengamalan ilmu buat peningkatan kualitas, baik proses belajar, profesionalisme atau buat menghasilkan sesuatu nan bermanfaat bagi masyarakat.
Metode ilmiah penelitian dan pengembangan menulis karya ilmiah ialah suatu cara buat aplikasi secara sistematis dan objektif nan mengikuti langkah-langkah menulis karya ilmiah sebagai berikut.


1. Melakukan observasi dan menetapkan masalah dan tujuan.
Ini merupakan langkah langkah menulis karya ilmiah nan pertama, yaitu melakukan pengamatan atas obyek nan diteliti. Menetapkan masalah dan tujuan nan akan diteliti dan dijadikan karya ilmiah. Langkah ini merupakan titik acuan Anda dalam proses penulisan atau penelitian


2. Menyusun hipotesis.
Langkah langkah menulis karya ilmiah nan kedua ialah menyusun dugaan-dugaan nan menjadi penyebab dari obyek penelitian Anda. Hipotesis ini merupakan prediksi nan ditetapkan ketika Anda mengamati obyek penelitian.


3. Menyusun rancangan penelitian.
Selanjutnya Anda menyusun rancangan penelitian sebagai langkah ketiga dari langkah langkah menulis karya ilmiah. Ini merupakan kerangka kerja bagi penelitian nan dilakukan.


4. Melaksanakan percobaan berdasarkan metode nan direncanakan.
Ini langkah keempat dari langkah langkah menulis karya ilmiah nan merupakan kegiatan konkret dari proses penelitian dalam bentuk percobaan terkait penelitian nan dilakukan. Anda lakukan percobaan nan signifikan dengan objek penelitian.


5. Melaksanakan pengamatan dan pengumpulan data.
Setelah melakukan percobaan atas objek penelitian dengan metode nan direncanakan, maka selanjutnya Anda melakukan pengamatan terhadap objek percobaan nan dilakukan tersebut. Apa nan terjadi pada objek penelitian. Ini merupakan langkah langkah menulis karya ilmiah nan kelima.


6. Menganalsis dan menginterpretasikan data.
Langkah langkah menulis karya ilmiah keenam, yaitu mengenalisa dan menginterpretasikan hasil pengamatan nan sudah dilakukan. Anda coba buat menginterpretasikan segala kondisi nan terjadi pada saat pengamatan. Di langkah inilah Anda mencoba buat meneliti dan memperkirakan apa nan terjadi dari pengamatan dan pengumpulan data.


7. Merumuskan konklusi dan atau teori.
Langkah ketujuh dari langkah langkah menulis karya ilmiah ialah merumuskan konklusi atau teori mengenai segala hal nan terjadi selama percobaan, pengamatan, penganalisaan, dan penginterpretasian data. Langkah ini mencoba buat menarik konklusi dari semua nan didapatkan dari proses percobaan, pengamatan, penganalisaan, dan penginterpretasian terhadap objek penelitian.


8. Melaporkan hasil penelitian.
Langkah terakhir dari langkah langkah menulis karya ilmiah ialah melaporkan hasil penelitian. Dan, langkah inilah nan sesungguhnya merupakan proses penulisan karya ilmiah. Dengan langkah ini, maka guru atau anak didik bisa menyusun sebuah tulisan atau karya tulis ilmiah nan akan memberikan kontribusi pada peningkatan kualitas personal.
Jika ingin melakukan proses penyusunan karya tulis ilmiah, maka setidaknya langkah-langkah menulis karya ilmiah ini Anda pahami dan terapkan. Dengan demikian, maka proses penulisan Anda benar-benar objektif dan berguna bagi kehidupan masyarakat. Dan, ini merupakan kontribusi kongkrit Anda kepada masyarakat.


Metodologi Penelitian Kuantitatif
Metode penelitian kualitatif dinamakan sebagai metode baru sebab popularitasnya belum lama. Metode ini disebut juga sebagai metode artistik sebab proses penelitian lebih bersifat seni dan kurang berpola.
Dalam suatu realitas, penelitian kualitatif ini melihat suatu objek atau empiris itu sebagai sesuatu nan dinamis, hasil konstruksi pemikiran dan interprestasi terhadap gejala nan diamati, serta utuh sebab setiap aspek dari objek itu mempunyai satu kesatuan nan tak bisa dipisahkan.
Di dalam penelitian kualitatif, seorang peneliti itu sebagai human instrument dan dengan teknik pengumpulan data observasi berperan serta, dan wawancara mendalam, maka peneliti harus berinteraksi dengan sumber data. Dengan begitu, peneliti kualitatif harus mengenal betul orang nan memberikan data.
Selain itu, metode penelitian kualitatif dalam melihat interaksi antarvariabel pada objek nan diteliti lebih bersifat interaktif, yaitu saling mempengaruhi, sehingga tak diketahui mana variabel inpedennya dan dependennya.
Metodologi penelitian kuantitatif ialah metodologi nan berdasarkan data dari hasil pengukuran, berdasarkan variabel penelitian nan ada. Objek kajian dari metodologi kuantitatif ialah ilmu eksak atau ilmu pasti. Disebut penelitian kuantitatif sebab penelitian ini berdasarkan jumlah atau banyaknya (benda) nan ditelitinya, bukan berdasarkan atas mutu kajiannya.
Metodologi kuantitatif ialah metodologi nan didesain sangat spesifik, yaitu penelitian nan dirancang untruk mengetahui objek eksklusif atau benar-benar fokus kepada suatu permasalahan saja.
Tujuan dari penelitian kuantitatif ialah buat melakukan tes terhadap teori nan sudah ada sebelumnya, hanya saja ingin membuktikan kebenaran teori nan sudah ada tersebut.
Metodologi penelitian kuantitatif menggunakan teknik wawancara nan dilakukan secara berkala dan berstruktur. Jadi, tak cukup hanya dengan sekali wawancara saja. Instrumen nan digunakan dalam metodologi kuantitatif ialah tes, angket, wawancara, dan skala.
Dari sebuah tes nan dilakukannya, para peneliti nan menggunakan metodologi kuantitatif harus melakukan tes awal atas teori, lalu kemudian menyebarkan angket (pertama) ketika awal melakukan penelitian. Peneliti harus melakukan wawancara termin pertama, lalu mencatat semua hasil wawancaranya dan mengambil konklusi awal dari hasil angket nan disebarkan.
Pada tahapan selanjutnya, peneliti harus menyebar angket ulang dan melakukan wawancara lagi dalam jarak waktu nan telah ditentukannya. Hal ini bertujuan buat semakin memantangkan hasil penelitiannya, apakah penelitian pertama valid atau tidak, barangkali ada perubahan nan signifikan nan terjadi pada objek kajiannya setelah penelitian pertamanya.
Setelah itu, peneliti harus membuat skala, semacam tabel perubahan nan terjadi atas objek kajiannya. Skala ini akan sangat berguna buat melakukan pembandingan perkembangan objek kajian.
Setelah tahapan-tahapan di atas dilakukan oleh peneliti, maka pada termin akhir, si peneliti harus menyebar angket ulang dan melakukan wawancara lagi. Hal tersebut ialah langkah akhir buat kemudian mengambil konklusi dari objek kajiannya. Hasil akhir tersebut kemudian dibandingkan dengan hasil tahapan penelitian nan lalu buat kemudian diambil konklusi penelitian. Demikian uraian mengenai metodologi penelitian kuantitatif.


CONTOH: klik disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar