Ada dua macam
metodologi penelitian ilmiah, yaitu metodologi penelitian kualitatif dan metodologi
penelitian kuantitatif . Yang membedakan antara metodologi penelitian
kualitatif dengan kuantitatif ialah data-datanya, juga desain penelitian dan
tujuan penelitiannya.
Sebuah penelitian tak
akan berjalan tanpa adanya metodologi. Metodologi penelitian ialah ilmu nan
membicarakan tentang cara-cara dalam melakukan penelitian, sedangkan metode
penelitian ialah cara-cara nan harus ditempuh dalam melakukan penelitian nan
meliputi prosedur-prosedur dan kaidah-kaidah nan mesti dicukupi ketika
seseorang akan melakukan penelitian.
Metodologi Penelitian
Metodologi Penelitian
ini wajib ditentukan terlebih dahulu sebelum melangkah buat melakukan
penelitian. Karena metodologi inilah nan akan memandu peneliti atau ilmuwan
dalam melakukan pekerjaaan penelitian mulai dari awal sampai selesainya sebuah
penelitian, sehingga penelitian nan dilakukan masuk dalam kategori penelitian
nan ilmiah.
Bila penelitian
mengabaikan metodologi ini, itu sama artinya bahwa penelitian tersebut tanpa
adanya prosedur-prosedur ilmiah dan verifikasi ilmiah nan dapat
dipertanggungjawabkan. Atau mungkin tujuan penelitian itu hanya
dilatarbelakangi faktor kepentingan pribadi atau golongan saja.
Banyak contoh penelitian
nan bersifat tendensius tanpa mengikuti metodologi nan ilmiah, misalnya pernah
ada penelitian terhadap keluarga Cikeas sehingga muncul Gurita Cikeas.
Bukti-bukti ilmiah nan diangkat ternyata dipandang banyak ahli tak mencerminkan
konduite ilmiah, sehingga menimbulkan gejolak di tengah-tengah masyarakat.
Namun, sayangnya belum
ada nan mau menguji secara ilmiah seperti halnya nan dilakukan oleh Mahkamah
Konstitusi terhadap adanya tuduhan suap di Mahkamah Agung. Mahfud MD sangat
bijaksana, beliau tak menepis tuduhan itu, tetapi sang penuduh justru diberi
kesempatan buat membuktikan secara ilmiah dan difasilitasi oleh Mahkamah Agung.
Ini suatu sikap ilmiah nan wajib ditiru. Berikut ini ialah langkah-langkah
dalam metodologi penelitian.
Pengidentifikasian
Masalah. Pengidentifikasian masalah ini ada dalam pendahuluan nan berisi
mengenai identifikasi masalah, masalah apa nan menjadi ketertarikan buat
dilakukan sebuah penelitian. Dapat diambil dari kesenjangan nan ada di lapangan.
Kesenjangan ini ukurannya ialah adanya kondisi konkret dibanding dengan tolok
ukur nan ada.
Perumusan Masalah.
Pertanyaan nan dapat dipakai yaitu masalah apa nan menarik, apakah masalah itu
dapat relevan dengan kemampuan si peneliti, kegunaan penelitian, adakah
penelitian menghasilkan sesuatu nan baru.
Pendekatan Penelitian.
Pendekatan nan dipakai mesti sinkron dengan masalah nan akan diteliti.
Penelitian ialah
kegiatan penyelidikan nan dilakukan sinkron metode ilmiah nan sistematis buat
menemukan informasi ilmiah, membuktikan kebenaran atau ketidakbenaran hipotesis
sehingga merumuskan teori baru.
Sementara pengembangan
ialah kegiatan guru atau anak didik dalam rangka pengamalan ilmu buat
peningkatan kualitas, baik proses belajar, profesionalisme atau buat
menghasilkan sesuatu nan bermanfaat bagi masyarakat.
Metode ilmiah
penelitian dan pengembangan menulis karya ilmiah ialah suatu cara buat aplikasi
secara sistematis dan objektif nan mengikuti langkah-langkah menulis karya
ilmiah sebagai berikut.
1. Melakukan observasi dan menetapkan masalah dan tujuan.
Ini merupakan langkah
langkah menulis karya ilmiah nan pertama, yaitu melakukan pengamatan atas obyek
nan diteliti. Menetapkan masalah dan tujuan nan akan diteliti dan dijadikan
karya ilmiah. Langkah ini merupakan titik acuan Anda dalam proses penulisan
atau penelitian
2. Menyusun hipotesis.
Langkah langkah menulis
karya ilmiah nan kedua ialah menyusun dugaan-dugaan nan menjadi penyebab dari
obyek penelitian Anda. Hipotesis ini merupakan prediksi nan ditetapkan ketika
Anda mengamati obyek penelitian.
3. Menyusun rancangan penelitian.
Selanjutnya Anda
menyusun rancangan penelitian sebagai langkah ketiga dari langkah langkah
menulis karya ilmiah. Ini merupakan kerangka kerja bagi penelitian nan dilakukan.
4. Melaksanakan percobaan berdasarkan metode nan direncanakan.
Ini langkah keempat
dari langkah langkah menulis karya ilmiah nan merupakan kegiatan konkret dari
proses penelitian dalam bentuk percobaan terkait penelitian nan dilakukan. Anda
lakukan percobaan nan signifikan dengan objek penelitian.
5. Melaksanakan pengamatan dan pengumpulan data.
Setelah melakukan
percobaan atas objek penelitian dengan metode nan direncanakan, maka
selanjutnya Anda melakukan pengamatan terhadap objek percobaan nan dilakukan
tersebut. Apa nan terjadi pada objek penelitian. Ini merupakan langkah langkah
menulis karya ilmiah nan kelima.
6. Menganalsis dan menginterpretasikan data.
Langkah langkah menulis
karya ilmiah keenam, yaitu mengenalisa dan menginterpretasikan hasil pengamatan
nan sudah dilakukan. Anda coba buat menginterpretasikan segala kondisi nan
terjadi pada saat pengamatan. Di langkah inilah Anda mencoba buat meneliti dan
memperkirakan apa nan terjadi dari pengamatan dan pengumpulan data.
7. Merumuskan konklusi dan atau teori.
Langkah ketujuh dari
langkah langkah menulis karya ilmiah ialah merumuskan konklusi atau teori
mengenai segala hal nan terjadi selama percobaan, pengamatan, penganalisaan,
dan penginterpretasian data. Langkah ini mencoba buat menarik konklusi dari
semua nan didapatkan dari proses percobaan, pengamatan, penganalisaan, dan
penginterpretasian terhadap objek penelitian.
8. Melaporkan hasil penelitian.
Langkah terakhir dari
langkah langkah menulis karya ilmiah ialah melaporkan hasil penelitian. Dan,
langkah inilah nan sesungguhnya merupakan proses penulisan karya ilmiah. Dengan
langkah ini, maka guru atau anak didik bisa menyusun sebuah tulisan atau karya
tulis ilmiah nan akan memberikan kontribusi pada peningkatan kualitas personal.
Jika ingin melakukan
proses penyusunan karya tulis ilmiah, maka setidaknya langkah-langkah menulis
karya ilmiah ini Anda pahami dan terapkan. Dengan demikian, maka proses penulisan
Anda benar-benar objektif dan berguna bagi kehidupan masyarakat. Dan, ini
merupakan kontribusi kongkrit Anda kepada masyarakat.
Metodologi Penelitian Kuantitatif
Metode penelitian
kualitatif dinamakan sebagai metode baru sebab popularitasnya belum lama.
Metode ini disebut juga sebagai metode artistik sebab proses penelitian lebih
bersifat seni dan kurang berpola.
Dalam suatu realitas,
penelitian kualitatif ini melihat suatu objek atau empiris itu sebagai sesuatu
nan dinamis, hasil konstruksi pemikiran dan interprestasi terhadap gejala nan
diamati, serta utuh sebab setiap aspek dari objek itu mempunyai satu kesatuan
nan tak bisa dipisahkan.
Di dalam penelitian
kualitatif, seorang peneliti itu sebagai human instrument dan dengan
teknik pengumpulan data observasi berperan serta, dan wawancara mendalam, maka
peneliti harus berinteraksi dengan sumber data. Dengan begitu, peneliti
kualitatif harus mengenal betul orang nan memberikan data.
Selain itu, metode
penelitian kualitatif dalam melihat interaksi antarvariabel pada objek nan
diteliti lebih bersifat interaktif, yaitu saling mempengaruhi, sehingga tak
diketahui mana variabel inpedennya dan dependennya.
Metodologi penelitian
kuantitatif ialah metodologi nan berdasarkan data dari hasil pengukuran,
berdasarkan variabel penelitian nan ada. Objek kajian dari metodologi
kuantitatif ialah ilmu eksak atau ilmu pasti. Disebut penelitian kuantitatif
sebab penelitian ini berdasarkan jumlah atau banyaknya (benda) nan ditelitinya,
bukan berdasarkan atas mutu kajiannya.
Metodologi kuantitatif
ialah metodologi nan didesain sangat spesifik, yaitu penelitian nan dirancang
untruk mengetahui objek eksklusif atau benar-benar fokus kepada suatu
permasalahan saja.
Tujuan dari penelitian
kuantitatif ialah buat melakukan tes terhadap teori nan sudah ada sebelumnya,
hanya saja ingin membuktikan kebenaran teori nan sudah ada tersebut.
Metodologi penelitian
kuantitatif menggunakan teknik wawancara nan dilakukan secara berkala dan
berstruktur. Jadi, tak cukup hanya dengan sekali wawancara saja. Instrumen nan
digunakan dalam metodologi kuantitatif ialah tes, angket, wawancara, dan skala.
Dari sebuah tes nan
dilakukannya, para peneliti nan menggunakan metodologi kuantitatif harus
melakukan tes awal atas teori, lalu kemudian menyebarkan angket (pertama)
ketika awal melakukan penelitian. Peneliti harus melakukan wawancara termin
pertama, lalu mencatat semua hasil wawancaranya dan mengambil konklusi awal
dari hasil angket nan disebarkan.
Pada tahapan
selanjutnya, peneliti harus menyebar angket ulang dan melakukan wawancara lagi
dalam jarak waktu nan telah ditentukannya. Hal ini bertujuan buat semakin
memantangkan hasil penelitiannya, apakah penelitian pertama valid atau tidak,
barangkali ada perubahan nan signifikan nan terjadi pada objek kajiannya
setelah penelitian pertamanya.
Setelah itu, peneliti
harus membuat skala, semacam tabel perubahan nan terjadi atas objek kajiannya.
Skala ini akan sangat berguna buat melakukan pembandingan perkembangan objek
kajian.
Setelah tahapan-tahapan
di atas dilakukan oleh peneliti, maka pada termin akhir, si peneliti harus
menyebar angket ulang dan melakukan wawancara lagi. Hal tersebut ialah langkah
akhir buat kemudian mengambil konklusi dari objek kajiannya. Hasil akhir
tersebut kemudian dibandingkan dengan hasil tahapan penelitian nan lalu buat
kemudian diambil konklusi penelitian. Demikian uraian mengenai metodologi
penelitian kuantitatif.
CONTOH: klik disini